Memenuhi Undangan #MengulasMaharani

"Kisah cinta seorang sarjana yang memilih hidup sebagai petani."

Sudah lama sebenarnya saya penasaran ingin membaca karya dari Azhar Nurun Ala, tapi baru bisa terwujud di awal tahun ini. Alhamdulillah :) Mahar Untuk Maharani adalah buku pertama karya Kak Azhar yang saya baca. Deg-degan rasanya, apalagi sebagai penikmat buku yang selalu penasaran dengan buku yang dibeli.

"Kisah cinta seorang sarjana yang memilih hidup sebagai petani". Hanya itu, itu saja yang tertulis dibagian belakang buku. Membuat saya berimajinasi tentang cerita yang akan disuguhkan. Apakah akan biasa saja atau akan ada banyak kejutan di dalam ceritanya? Tanya yang hanya akan terjawab ketika saya sudah selesai membacanya. Membaca lembar demi lembar buku ini, saya terhanyut dalam kisah Salman. Merasakan emosi yang coba digambarkan dalam buku ini. Bagaimana di dalam sebuah hubungan antara dua manusia yang berbeda jenis, perjuangan bukan hanya milik sang lelaki saja. Perempuan juga berjuang dengan caranya sendiri. Masing-masing mereka berjuang dengan caranya sendiri untuk mencapai satu tujuan yg sama. Bagaimana perjuangan untuk mencapai hal baik itu juga harus dilakukan dengan cara-cara yang baik pula. Saya menyukai sikap Salman yang tegas terhadap Maharani, menyukai karakter Ajran yang pekerja keras dan tentu saja menyukai Maharani yang digambarkan sebagai wanita shalihah yang memiliki sifat dan karakter yang baik.
  
Ada banyak pelajaran atau hikmah yang dapat diresapi dalam buku ini. Bahwa tak boleh ada kata menyerah dalam perjuangan. Bagaimanapun, tak boleh mundur hanya karena diremehkan oleh orang lain. Impian dan mimpi seseorang dapat diwujudkan dengan kerja keras yang tetap harus realistis. Ketiga karakter ini seakan berusaha menunjukkan, bagaimana seharusnya hidup dibuat menjadi lebih bermanfaat dan lebih bermakna. Buku yang sangat menarik, mengemas berbagai macam hal dalam satu buku. Cinta, harapan, impian, cita-cita, kehidupan dan masih banyak lagi pesan yang akan didapatkan bila meresapi setiap kalimat di dalam buku ini. Bisa dikatakan buku ini bukan hanya tentang cinta seperti yang diduga ketika sekilas membaca judulnya, namun lebih kompleks dan lebih luas lagi.

Awal cerita mungkin membingungkan, namun semakin menuju halaman tengah buku, cerita mulai menunjukkan kejelasan konflik yang akan dimunculkan. Mungkin di awal agak membosankan, karena konflik belum muncul. Namun konflik diakhir cerita membuat saya menjadi 'gemas' sendiri. Bagaimana akhirnya Salman, Maharani dan Ajran memasrahkan takdir kisah asmara mereka pada kuasaNya. Membuat gemas sekaligus sesak memikirkan kisah hidup yang begitu rumit untuk dijalani Salman dan Maharani. Hingga tiba diakhir cerita yang membuat perasaan saya campur aduk ketika membacanya. Entah sedih, senang, kecewa dan penasaran serta berbagai pertanyaan timbul memenuhi otak dan hati saya. Rasanya tak rela untuk mengakhiri cerita sampai disini, membuat saya tak sabar menunggu serial Mahar Untuk Maharani selanjutnya.

Sekedar masukan dari saya, masih ada beberapa kesalahan pengetikan dalam buku yang membuat saya agak kebingungan waktu membaca ceritanya. Semoga cetakan selanjutnya dapat direvisi lebih teliti lagi. Sekian :)


Note : Terimakasih Kak Azhar, sebuah karya yang sungguh 'menggemaskan', bukan hanya tentang cinta tetapi juga tentang membuat hidup menjadi bermanfaat dan lebih bermakna :)))

Selasa, 06 Maret 2018

2 responses to Memenuhi Undangan #MengulasMaharani

  1. Unknown says:

    Salam kenal, Dina. Terima kasih sudah ikut menjadi bagian dari pembaca Mahar untuk Maharani. Terima kasih juga sudah ikut menulis kesan. Semoga bermanfaat. :)

    *oh iya, masukannya dicatat. mohon maaf atas ketidaknyamanannya, insyaAllah direvisi di cetakan berikutnya :D

  2. dina aulia says:

    Terimakasih juga sudah memberikan kesempatan menulis resensi 'abal-abal' untuk pertama kali, sekaligus mengaktifkan blog yang sudah lama tak tersentuh :)

Posting Komentar

Just leave a comment ^_^